Kamis, 17 Juli 2014

RANGKUMAN MAKALAH KEL. 1

MANUSIA DAN KEBUDAYA

BAB I - Pendahuluan

Manusia dan kebudayaan adalah satu hal yang tidak bisa di pisahkan karena di mana manusia itu hidup dan menetap pasti manusia akan hidup sesuai dengan kebudayaan yang ada di daerah yang di tinggalinya. Indonesia adalah salah satu Negara kepulauan yang memiliki banyak wilayah yang terbentang di sekitarnya. Ini menyebabkan keanekaragaman suku, adat istiadat dan kebudayaan dari setiap suku di setiap wilayahnya. Hal ini sungguh sangat menajubkan karena biarpun Indonesia memiliki banyak wilayah, yang berbeda suku bangsanya, tetapi kita semua dapat hidup rukun satu sama lainnya. 
Manusia dalam kehidupan kesehariannya tidak akan lepas dari kebudayaan, karena manusia adalah pencipta dan pengguna kebudayaan itu sendiri. Hubungan yang erat antara manusia (terutama masyarakat) dan kebudayaan lebih jauh telah diungkapkan oleh melvilie j. herkovits dan bronislaw mallinowski, yang mengemukakan bahwa cultular determinism berarti segala sesuatu yang terdapat di dalam masyarakat ditentukan adanya oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu.

BAB II - Pembahasan

1.1 MANUSIA 

Manusia di alam dunia ini memegang peranan yang unik, dan dapat dipandang dari banyak segi. Dalarn ilmu eksakta, manusia dipandang sebagai kumpulan dari partikel-partikel atom yang membentuk jaringan-jaringan sistem yang dimiliki oleh manusia (ilmu kimia), manusia merupakan kumpulan dari berbagai sistem fisik yang saling terkait satu sarna lain dan merupakan kumpulan dari energi (ilmu Fisika), manusia merupakan mahluk biologis yang tergolong dalam golongan mahluk mamalia (biologi). Dalam ilmu-ilmu sosial, manusia merupakan mahluk yang ingin memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan setiap kegiatan, sering disebut homo economicus (ilmu ekonomi). manusia merupakan mahluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri (sosiologi). mahluk yang selalu ingin mempunyai kekuasaan (politik). mahluk yang berbudaya, sering disebut homo-humanus (filsafat). dan lain sebagainya.   
Ada dua pandangan yang akan kita jadikan acuan untuk menjelaskan tentang unsur-unsur yang membangun manusia :
1. Manusia itu terdiri dari empat unsur yang saling terkait, yaitu :  
   
a.       Jasad, yaitu : badan kasar manusia yang nampat pada luarnya, dapat diraba dan
       difoto, dan menempati ruang dan waktu ( hal 62)
b.       Hayat, yaitu : mengandung unsur hidup, yang ditandai dengan gerak (hal 66)
c.        Ruh, yaitu : bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya yang bekerja secara spiritual dan
        memahami kebenaran, suatu kemampuan mencipta yang bersifat konseptual yang
        menjadi pusat lahirnya kebudayaan (hal 77)
d.      Nafs, dalam pengertian diri atau keakuan, yaitu kesadaran tentang diri sendiri (hal 79).
( Asy'arie, 1992 hal : 62-84)


2. Manusia sebagai satu kepribadian mengandung tiga unsur yaitu :


a.       Biologis (Id), yang merupakan struktur kepribadian yang paling primitif dan paling tidak nampak, Id merupakan libido murni, atau energi psikis yang menunjukkan ciri alami yang
irrasional dan terkait dengan sex, yang secara instingtual menentukan proses-proses
ketidaksadaran (unconcious). 
b.    Ego, merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari
       Id, seringkali disebut sebagai kepribadian "eksekutif" karena peranannya dalarn
menghubungkan energi Id ke dalam saluran sosial yang dapat dimengerti oleh orang
lain. 
c.    Superego, merupakan struktur kepribadian yang paling akhir, muncul kita-kira pada
usia lima tahun. Dibandingkan dengan Id dan ego, yang berkembang secara internal
dalam diri individu, superego terbentuk dari lingkungan eksternal. Jadi superego.
merupakan kesatuan standar-standar moral yang diterima oleh ego dari sejumlah
agen yang mempunyai otoritas di dalam lingkungan luar diri, biasanya merupakan
asimilasi dari pandangan-pandangan orang tua.

1.2 HAKEKAT MANUSIA

1. Mahluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh :
Tubuh adalah materi yang dapat dilihat, diraba, dirasa, wujudnya konkrit tetapi tidak
abadi. Jika manusia itu meninggal, tubuhnya hancur dan lenyap. Jiwa terdapat didalam tubuh,
tidak dapat dilihat, tidak dapat diraba, sifatnya abstrak tetapi abadi.jika manusia meninggal,
jiwa lepas dari tubuh dan kembali ke asalnya yaitu Tuhan, dan jiwa tidak mengalami
kehancuran. Jiwa adalah roh yang ada di dalam tubuh manusia sebagai penggerak dan sumber
kehidupan.


2. Mahluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan dengan mahluk lainnya :
Kesempumaannya terletak pada adab dan budayanya, karena manusia dilengkapi oleh
Penciptanya dengan akal, perasaan,dan kehendak yang terdapat di dalam jiwa manusia. Dengan
akal (ratio) manusia rnampu menciptakan ilmu pengetahuan dan teknologi. Adanya nilai baik
dan buruk, mengharuskan manusia mampu rnempertimbangkan menilai dan berkehendak
menciptakan kebenaran, keindahan. kebaikan atau sebaliknya. 

3. Mahluk biokultural yaitu mahluk hayati yang budayawi :
Manusia adalah produk dari saling tindak atau interaksi faktor-faktor hayati dan budayawi. Sebagai mahluk hayati, manusia dapat dipelajari dari segi-segi anatomi, fisiologi atau faal, biokimia. psikobiologi. patologi, genetika, biodemografi, evolusi biologisnya, dan sebagainya. Sebagai mahluk budayawi manusia dapat dipelajari dari segi - segi : kemasayarakatan, kekerabatan, psikologi sosial, kesenian, ekonomi, perkakas, bahasa, dan sebagainya.


4. Mahluk ciptaan Tuhan yang terikat dengan Iingkungan ekologi, mempunyai kualitas dan martabat  karena kemampuan bekerja dan berkarya :
Soren Kienkegaard seorang filsuf Denmark pelopor ajaran"eksistensialisme"memandang
manusia dalam konteks kehidupan konkrit adalah mahluk alamiah yang terikat dengan
lingkungannya (ekologi). memiliki sifat-sifat alamiah dan tunduk pada hukum alamiah pula.  Hidup manusia mempunyai tiga taraf, yaitu estetis, etis dan religius. Dengan kehidupan
estetis, manusia mampu menangkapkan sekitarnya sebagai dunia yang mengagumkan dan
mengungkapkan kembali (karya) dalam lukisan, tarian, nyanyian yang indah. Dengan etis,
manusia meningkatkan kehidupan estetis ke dalam tingkatan manusiawi dalam bentuk-bentuk keputusan bebas dan dipertanggung jawabkan. Dengan kehidupan religius, manusia menghayati
pertemuannya dengan Tuhan.

1.3 KEPRIBADIAN BANGSA TIMUR

Banyak orang masih sering mempersoalkan perbedaan antara kebudayaan Barat dan  kebudayaan Timur. Padahal konsep itu berasal dari orang Eropa Barat dalam zaman ketika  mereka berexpansi menjelajahi dunia, menguasai wilayah luas di Afrika, Asia dan Oseania. dan memantapkan pemerintah-pemerintah jajahan mereka dimana-mana. Semua kebudayaan di luar kebudayaan mereka di Eropa Barat disebutnya kebudayaan Timur, sebagai lawannya kebudayaan mereka sendiri yang mereka sebut kebudayaan Barat. Orang-orang yang sering mendiskusikan kontras antara kedua konsep tersebut secara populer, bisanya menyangka bahwa Kebudayaan Timur lebih mementingkan kehidupan kerohanian, mistik, pikiran preologis, keramah tamahan. dan gotong royong. Sedangkan kebudayaan Barat lebih mementingkan kebendaan, pikiran logis. hubungan asas guna (hubungan hanya berdasarkan prinsip guna). dan individualisme.



1.4 PENGERTIAN KEBUDAYAAN

Kebudayaan jika dikaji dari asal kata bahasa sansekerta berasal dari kata budhayah yang berarti budi atau akal. Dalam bahasa latin, kebudayaan berasal dari kata colere. yang berarti mengolah tanah. jadi kebudayaan secara umum dapat diartikan sebagai "segala sesuatu yang dihasilkan oleh akal budi (pikiran) manusia dengan tujuan untuk mengolah tanah atau tempat tinggalnya, atau dapat pula diartikan segala usaha manusia untuk dapat melangsungkan
dan mempertahankan hidupnya di dalam lingkungannya ".




1.5 UNSUR - UNSUR KEBUDAYAAN

Kebudayaan setiap bangsa atau masyarakat terdiri dari unsur-unsur besar maupun unsur - unsur kecil yang merupakan bagian dari suatu kebulatan yang bersifat sebagai kesatuan. 
Menurut C.Kluckhohn di dalam karyanya berjudul Universal Categories of Culture mengemukakan, bahwa ada tujuh unsur kebudayaan universal,yaitu :

1. Sistem Religi (sistem kepercayaan). Merupakan produk manusia sebagai homo religieus. Manusia yang memiliki
kecerdasan pikiran dan perasaan luhur, tanggap bahwa di atas kekuatan dirinya terdapat
kekuatan lain yang maha besar. Karena itu manusia takut, sehingga menyembahnya dan
lahirlah kepercayaan yang sekarang menjadi agama.

2. Sistem organisasi kemasyarakatan. Merupakan produk dari manusia sebagai homo socius. Manusia sadar bahwa tubuhnya
lemah, namun memiliki akal, maka disusunlah organisasi kemasyarakatan dimana manusia
bekerja sama untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya.

3. Sistem pengetahuan Merupakan produk manusia sebagai homo sapiens. Pengetahuan dapat diperoleh
dari pemikiran sendiri, disamping itu didapat juga dari orang lain. Kemampuan manusia
mengingat- ingat apa yang telah diketahui kemudian menyampaikannya kepada orang
lain melalui bahasa. menyebabkan pengetahuan menyebar luas. Lebih-lebih bila
pengetahuan itu dibukukan, maka penyebarannya dapat dilakukan dari satu generasi ke
generasi berikutnya.

4. Sistem mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi. Merupakan produk manusia sebagai homo economicus menjadikan tingkat kehidupan
manusia secara umum terus meningkat



1.6 WUJUD KEBUDAYAAN

Menurut dimensi wujudnya, kebudayaan mempunyai tiga wujud yaitu : 
1. Kompleks gagasan, konsep, dan pikiran manusia : Wujud ini disebut sistem budaya, sifatnya abstrak, tidak dapat dilihat, dan berpusat pada
kepala-kepala manusia yang menganutnya. atau dengan perkataan lain. dalam alam pikiran
warga masyarakat dimana kebudayaan bersangkutan hidup. Kalau warga masyarakat tadi
menyatakan gagasan mereka dalam tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal sering berada
dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat yang bersangkutan.
Sekarang kebudayaan ideal juga banyak tersimpan dalam disk. arsip. koleksi micro film dan
microfish.

2. Kompleks aktivitas :
Berupa aktivitas manusia yang saling berinteraksi, bersifat kongkret, dapat diamati atau
diobservasi. Wujud ini sering disebut sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia-manusia yang berinteraksi, berhubungan. serta bergaul satu dengan yang lain dari detik ke detik, dari hari ke hari, dan dari tahun ke tahun, selalu menurut pola-pola tertentu
yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sebagai rangkaian aktivitas manusia dalam masyarakat,
sistem sosial bersifat konkret, terjadi disekeliling kita sehari-hari, bisa diobservasi, difoto dan
didokumentasi.

3. Wujud sebagai benda : Aktivitas manusia yang saling berinteraksi tidak lepas dari berbagai penggunaan peralatan
sebagai hasil karya manusia untuk mencapai tujuannya. Aktivitas karya manusia tersebut
menghasilkan benda untuk berbagai keperluan hidupnya. Kebudayaan dalam bentuk fisik
yang kongkret bisa juga disebut kebudayaan fisik, mulai dari benda yang diam sampai pada
benda yang bergerak.



1.7 PERUBAHAN KEBUDAYAAN

Masyarakat dan kebudayaan dimanapun selalu dalam keadaan berubah, sekalipun
Masyarakat dan kebudayaan primitive yang terisolasi dari berbagai hubungan dengan masyarakat
lainnya.  Tidak ada kebudayaan yang statis,semua kebudayaan mempunyai dinamika dan gerak.
Gerak kebudayaan sebenarnya adalah gerak manusia yang hidup dalam masyarakat yang
menjadi wadah kebudayaan tadi. Gerak manusia terjadi oleh karena ia mengadakan
hubungan-hubungan dengan manusia lainnya.Artinya,karena terjadi hubungan antar kelompok
manusia di dalam masyarakat.
Terjadinya gerak / perubahan ini disebabkan oleh beberapa hal :
1.         Sebab-sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri, misalnya
perubahan jumlah dan komposisi penduduk.

2.         Sebab-sebab perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup. Masyarakat
yang hidupnya terbuka. yang berada dalam jalur-jalur hubungan dengan masyarakat
dan kebudayaan lain, cenderung untuk berubah lebih cepat.
Perubahan ini, selain karena jumlah penduduk dan komposisinya,juga karena adanya
difusi kebudayaan. penemuan-penemuan baru, khususnya teknologi dan inovasi.   Perubahan sosial dan perubahan kebudayaan berbeda. Dalam Perubahan sosial terjadi
perubahan struktur sosial dan pola-pola hubungan sosial, antara lain. sistem politik dan
kekuasaan. persebaran penduduk, sistem status. hubungan-hubungan di dalam keluarga.


1.8 ORIENTASI NILAI BUDAYA

Kebudayaan sebagai karya manusia memiliki sistem nilai. Menurut C.Kluckhohn dalam karyanya Variations in Value Orientation (1961) sistem nilai budaya dalam semua kebudayaan di dunia, secara universal menyangkut lima masalah pokok kehidupan manusia, yaitu : 
1.         Hakekat hidup manusia ( MH )
Hakekat hidup untuk setiap kebudayaan berbeda secara ekstem; ada yang berusaha

untuk memadamkan hidup, ada pula yang dengan pola-pola kelakuan tertentu menganggap hidup sebagai suatu hal yang baik, "mengisi hidup"


2.         Hakekat karya manusia ( MK )
            Setiap kebudayaan hakekatnya berbeda-beda, diantaranya ada yang beranggapan bahwa   karya    
            bertujuan untuk hidup. karya memberikan kedudukan atau kehormatan, karya
merupakan gerak hidup untuk menambah karya lagi.

3.         Hakekat waktu manusia ( WM )
            Hakekat waktu untuk setiap kebudayaan berbeda; ada yang berpandangan mementingan       masa    lampau, ada pula yang berpandangan untuk masa kini atau masa yang
akan datang.
4.         Hakekat alam manusia ( MA )
Ada kebudayaan yang menganggap manusia harus mengeksploitasi alam atau
memanfaatkan alam semaksimal mungkin. ada pula kebudayaan yang beranggapan
manusia harus harmonis dengan alam dan manusia harus menyerah kepada Alam
5.         Hakekat hubungan manusia ( MN )
Dalam hal ini ada yang mementingkan hubungan manusia dengan manusia. baik secara
horizontal (sesamanya) maupun secara vertikal (orientasi kepada tokoh-tokoh). Ada pula
yang berpandangan individualistis ( menilai tinggi kekuatan sendiri ).


1.9 KAITAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwi tunggal, maksudnya bahwa walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan. dan setelah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuai dengannya. 
Apabila manusia melupakan bahwa masyarakat adalah ciptaan manusia. dia akan 
menjadi terasing atau tealinasi (Berger, dalam terjemahan M.Sastrapratedja, 1991; hal : xv). Manusia dan kebudayaan, atau manusia dan masyarakat. oleh karena itu mempunyai  hubungan keterkaitan yang erat satu sama lain. Pada kondisi sekarang ini kita tidak dapat lagi membedakan mana yang lebih awal muncul manusia atau kebudayaan. Analisa terhadap keberadaan keduanya harus menyertakan pembatasan masalah dan waktu agar penganalisaan dapat dilakukan dengan lebih cermat.  
Manusia dan kebudayaan pada hakekatnya memiliki hubungan yang sangat erat, dan hampir semua tindakan dari seorang manusia itu adalah merupakan kebudayaan. Manusia mempunyai empat kedudukan terhadap kebudayaan yaitu sebagai :
 
1. Penganut Kebudayaan 

2. Pembawa Kebudayaan 3. Manipulator Kebudayaan 4. Pencipta Kebudayaan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar